You need to enable javaScript to run this app.

Inovasi Pembelajaran untuk Penguatan Kompetensi Abad 21 melalui Discovery, PBL, PJBL, dan Game Based Learning

  • Selasa, 29 Juli 2025
  • Administrator
  • 0 komentar
Inovasi Pembelajaran untuk Penguatan Kompetensi Abad 21 melalui Discovery, PBL, PJBL, dan Game Based Learning

 

Sintaks Model Discovery Learning

Model pembelajaran penyingkapan/penemuan (Discovery/Inquiry Learning) adalah memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.

Proses Discovery terjadi bila individu terlibat terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip.

Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan, dan inferensi. Proses di atas disebut cognitive process.

Langkah kerja (sintak) model Discovery Learning dalam pembelajaran penyingkapan/ penemuan adalah sebagai berikut:

  1. Pemberian rangsangan (stimulation);
  2. Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement);
  3. Pengumpulan data (data collection);
  4. Pengolahan data (data processing);.
  5. Pembuktian (verification); dan
  6. Menarik simpulan/generalisasi (generalization).

 

Sintaks Problem Based Learning [PBL] dalam Proses Pembelajaran

Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok. serta lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual.

Tujuan PBL adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam menerapkan konsep-konsep pada permasalahan baru/nyata. pengintegrasian konsep Higher Order Thinking Skills (HOTS), keinginan dalam belajar, mengarahkan belajar diri sendiri, dan keterampilan.

Karakteristik yang tercakup dalam Problem Based Learning (PBL) antara lain:

  1. masalah digunakan sebagai awal pembelajaran;
  2. biasanya masalah yang digunakan merupakan masalah dunia nyata yang disajikan secara mengambang (ill-structured);
  3. masalah biasanya menuntut perspektif majemuk (multiple-perspective);
  4. masalah membuat pembelajar tertantang untuk mendapatkan pembelajaran di ranah pembelajaran yang baru;
  5. sangat mengutamakan belajar mandiri;
  6. memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi, tidak dari satu sumber saja, dan
  7. pembelajarannya kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif.

Karakteristik ini menuntut peserta didik untuk dapat menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi, terutama kemampuan pemecahan masalah.

Pada Problem Based Learning (PBL), guru berperan sebagai guide on the side dari pada sage on the stage. Hal ini menegaskan pentingnya bantuan belajar pada tahap awal pembelajaran.

Peserta didik mengidentifikasi apa yang mereka ketahui maupun yang belum berdasarkan informasi dari buku teks atau sumber informasi lainnya.

 

Sintaks atau Langkah kerja Model Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran mengikuti tahapan sebagai berikut:

  1. Orientasi peserta didik pada masalah;
  2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar;
  3. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok;
  4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; dan
  5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

 

Langkah-Langkah model Project Based Learning (PBjL) dalam Proses Pembelajaran.

Model Project-based Learning (PJBL) adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah.

Dilakukan secara berkelompok/mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk. untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.

Karakteristik yang tercakup dalam Project Based Learning (PJBL) antara lain:

  1. Penyelesaian tugas dilakukan secara mandiri dimulai dari tahap perencanaan, penyusunan, hingga pemaparan produk;
  2. Peserta didik bertanggung jawab penuh terhadap proyek yang akan dihasilkan;
  3. Proyek melibatkan peran teman sebaya, guru, orang tua, bahkan masyarakat;
  4. Melatih kemampuan berpikir kreatif; dan
  5. Situasi kelas sangat toleran dengan kekurangan dan perkembangan gagasan.

 

Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Game 

  1. Memilih game sesuai topik.

Guru memilih game yang sesuai dengan topik yang akan disampaikan sesuai dengan panduan diatas.

  1. Penjelasan konsep.

Guru memberikan penjelasan/konsep awal terkait dengan game yang akan dimainkan, tujuan dan tantangan yang harus diselesaikan.

  1. Aturan.

Peserta didik memahami dan menyepakati aturan yang disampaikan oleh guru serta disediakan ruang untuk berkreasi dan mengekspresikan diri.

  1. Bermain game.

Peserta didik bermain game menggunakan platform yang sudah ditentukan sebelumnya termasuk
batasan waktu dan jadwal bermain.

  1. Merangkum pengetahuan.

Peserta didik merangkum pengetahuan, pengalaman, dan hal-hal yang didapatkan dari game yang telah dimainkan.

  1. Melakukan refleksi.

Peserta didik melakukan refleksi dari hasil rangkuman dan menghubungkannya dengan topik materi yang sedang dipelajari.

 

Disadur: dari berbagai sumber

Bagikan artikel ini:

Beri Komentar

Maritje S. Thien, S.Pd.

- Kepala Sekolah -

Salam Sejahtera! Saya ucapkan Selamat Datang di Website resmi SMP Negeri 2 Lobalain.    Seraya memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha…

Berlangganan
Banner